PKS Ajak NU dan Muhammadiyah Bekerja Sama untuk Menguatkan Islam Moderat di Indonesia

Sabtu, 19 Februari 2011
PB NU Pilih Hati-Hati

Jakarta (GP Ansor online): Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus berusaha menegaskan diri sebagai partai tengah. Dua organisasi Islam yang kerap direpresentasikan sebagai kekuatan Islam moderat di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, sedang intens didekati. Dua organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia itu bakal diajak bekerja sama untuk menguatkan Islam moderat di Indonesia. Bentuknya masih akan dibicarakan lebih lanjut antara tiga pihak. 

Namun, hingga saat ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) masih memilih berhati-hati menyikapinya. ”Sekalipun, upaya mengembangkan moderatisme adalah hal yang baik sebenarnya,” ujar Ketua PB NU Slamet Effendy Yusuf kepada Jawa Pos. ”Jadi, sangat mungkin kerja sama PKS-NU itu memang baru niat DPP PKS,” ungkapnya. Slamet mengakui, dirinya sempat dihubungi petinggi PKS terkait hal tersebut beberapa waktu lalu. PKS tampak serius menjajaki kemungkinan kerja sama dengan NU dan Muhammadiyah. Bahkan, mereka telah melakukan pertemuan dengan PP Muhammadiyah untuk membahas hal tersebut. ”Kami sedang jajaki untuk bersama-sama mendorong penguatan Islam moderat,” ujar Sekjen DPP PKS Anis Matta di Jakarta, Minggu (5/9).

Menurut dia, sama halnya dengan NU-Muhammadiyah, PKS sejatinya juga merupakan bagian dari kekuatan Islam moderat di Indonesia. ”Kami juga memiliki posisi ekstrem terkait Islam moderat dan itu harus dipertahankan,” ungkap Anis memberikan alasan pentingnya kerja sama.
Sebagai tahap awal, dia menyatakan bahwa mulai dirancang pelaksanaan forum bersama untuk mematangkan rencana kerja sama nanti. Dalam forum itu, diharapkan kesepahaman bersama sebagai pijakan kerja sama lebih lanjut sudah bisa tercapai. ”Semacam kongres pemikiran Islam Indonesia dulu lah untuk awalan,” imbuh wakil ketua DPR tersebut.

Apakah semua itu merupakan bagian dari upaya PKS menegaskan diri sebagai partai tengah? Anis tak membantah. ”Saat ini, kami hanya ingin masuk pada domain wacana kebangsaan yang lebih strategis. Sekaligus sesuai dengan semboyan kami, yaitu PKS untuk semua,” tegasnya. Di tempat terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan PKS. Dia berharap silaturahmi yang akan coba dibangun dengan PKS nanti tidak hanya secara simbolis. ”Silaturahmi itu harus lebih ke substantif”.

Editor: IC
Sumber: Jawapos/dyn/c5/tof

0 komentar:

Posting Komentar

 
PKS © 2011 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates